Februari 19, 2025

icongsm : Klub Sepak Bola Makin Makmur berkat Optimalkan Nilai Komersial

Sektor komersial semakin berpengaruh besar bagi kondisi ekonomi klub sepak bola.

Amunisi Hasil Sitaan Dari Amerika, Dikirim Untuk Bantuan Perang Ukraina

Amerika Serikat telah mengirim lebih dari satu juta butir amunisi yang disita dari Iran, untuk Ukraina. Komando Pusat AS mengatakan amunisi tersebut disita sejak tahun lalu, dari sebuah kapal yang dituduh mengirim senjata dari Iran ke kelompok pemberontak Houthi di Yaman. “Pemerintah AS mengirim sekitar 1,1 juta peluru 7,62 mm ke Angkatan Bersenjata Ukraina,” demikian pernyataan Komando Pusat Militer AS (CENTCOM), seperti dikutip Al Jazeera.

CENTCOM mengklaim telah mendapatkan kepemilikan amunisi ini sejak Juli 2023, lewat parlay tuntutan penyitaan perdata di Departemen Kehakiman. Menurut Reuters, Departemen Kehakiman AS sebelumnya menyita satu juta butir amunisi Iran, ribuan sumbu untuk granat peluncur roket, dan ribuan pon propelan untuk granat peluncur roket dari Angkatan Laut Iran dalam perjalanan ke Yaman.

“Amunisi ini awalnya disita oleh pasukan AL Komando Pusat AS dari kapal tanpa bendera Marwan 1 yang sedang transit pada 9 Desember 2022,” lanjut pernyataan itu. Amunisi tersebut dipindahkan IRGC ke Houthi di Yaman, dan disebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa 2216. Pemerintah Presiden Joe Biden selama berbulan-bulan terakhir disebut tengah mempertimbangkan cara pengiriman senjata sitaan secara legal, dari fasilitas CENTCOM di Timur Tengah ke Ukraina.

Setahun terakhir Angkatan Laut AS memang telah menyita ribuan senapan serbu Iran, dan lebih dari satu juta butir amunisi dari kapal yang digunakan Iran untuk mengirim senjata ke Yaman. Penyitaan itu dilakukan bersama pasukan mitra regional, dengan menargetkan kapal-kapal kecil tanpa bendera di rute yang sering digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Houthi. Pertengahan Januari lalu, AS membantu pasukan Prancis menyita tiga ribu senapan serbu kiriman Iran ke Yaman, termasuk 23 peluru kendali anti-tank.

AS Akan Kirim Senjata ke Ukraina Hasil Sitaan dari Iran

Amerika Serikat akan mengirim ribuan senjata dan amunisi, hasil sitaan dari Iran, ke Ukraina. Rencana pengiriman senjata sitaan itu muncul saat Ukraina kekurangan peralatan militer dan berharap mendapat lebih banyak bantuan dari sekutunya.

Komando Pusat AS (United States Central Command/) CENTCOM, menyatakan sebelumnya telah mentransfer lebih dari satu juta butir amunisi Iran yang disita ke Angkatan Bersenjata Ukraina. Pengiriman itu dilakukan pada awal pekan ini yakni Senin (2/10).

“Pemerintah memperoleh kepemilikan amunisi ini pada 20 Juli 2023, melalui klaim penyitaan sipil Departemen Kehakiman terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran,” demikian pernyataan CENTCOM, dikutip CNN. Pada Juli, mereka menyita lebih dari 9,000 senapan, 284 senapan mesin, sekitar 194 peluncur roket, lebih dari 70 peluru kendali anti-tank, dan lebih dari 700,000 butir amunisi.

Baca Juga : Serangan Bom Bunuh Diri Terjadi Di Turki, 1 Teroris Berhasil Di Lumpuhkan

Kemudian pada Maret, AS menyita satu juta butir amunisi Iran, ribuan sumbu granat berpeluncur roket, dan ribuan pon propelan untuk granat berpeluncur roket. Angkatan Laut AS menyita senjata itu dari Iran dalam perjalanan ke Yaman. Dalam rilis resminya, CENTCOM menerangkan awal mula pasukan AL menyita amunisi tersebut dari kapal tanpa kewarganegaraan dhow MARWAN 1 yang sedang transit pada 9 Desember 2022.

“Amunisi tersebut dipindahkan dari IRGC [Angkatan Bersenjata Iran] ke Houthi di Yaman yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216,” demikian rilis itu. AS selama berbulan-bulan telah mempertimbangkan cara mengirim senjata yang disita secara legal, dan selama ini disimpan di fasilitas CENTCOM di Timur Tengah.

Hingga tahun lalu, Angkatan Laut AS telah menyita ribuan senapan serbu Iran dan lebih dari satu juta butir amunisi dari kapal yang digunakan Iran untuk mengirimkan senjata ke Yaman. Penyitaan tersebut menargetkan kapal-kapal kecil tanpa kewarganegaraan di rute yang secara historis digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Houthi.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.