teknologi ban mobil

Tak hanya urusan fitur, teknologi pada mobil juga dikembangkan pada bagian ban. Salah satu teknologi yang dikembangkan pada ban yakni bagaimana agar ban tersebut tetap dapat melaju meski tertusuk benda tajam seperti paku.

Selama ini, para penggemar otomotif mungkin mengetahui adanya teknologi run flat tire (RFT) yang memungkinkan ban tetap melaju meski tanpa tekanan udara. Namun selain itu, ada juga teknologi lain yang diterapkan pada ban mobil yakni seal inside tire. Lalu, apa perbedaan kedua teknologi tersebut? Berikut penjelasannya.

Run flat tire

Ban berteknologi run flat tire ini posisinya setingkat di atas ban tubeless. Ban RFT mampu tetap bekerja meski tekanan udara sudah mencapai angka nol. Meski begitu, ada batasan yang harus diketahui pengemudi ketika mengetahui ban RFT mengalami kebocoran. Pengemudi hanya bisa mengemudi menggunakan ban RFT hingga jarak 80 kilometer dengan kecepatan maksimal 80 kilometer/jam.

Penggunaan ban RFT ini pun tak bisa diterapkan di semua mobil. Hanya mobil yang dibekali fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS) atau sistem pemantau tekanan ban yang bisa menggunakan ban RFT. Fitur ini berfungsi untuk mendeteksi dan memberitahu pengemudi adanya perubahan tekanan udara pada ban melalui layar MID atau layar head unit.

Pada intinya, ban RFT tetap membutuhkan udara dan tidak bisa terus menerus beroperasi tanpa adanya udara di dalam ban. Keunggulan ban RFT ini sekaligus juga menjadi kelemahannya. Sekali ban tersebut melaju dalam keadaan tidak ada tekanan udara akibat bocor, maka tidak akan bisa diperbaiki lagi. Karena kondisi ban akan compang-camping usai beraksi melaju tanpa tekanan udara. Itu sebabnya ban RFT harus diganti baru setelah berjalan tanpa tekanan udara.

Seal inside tire

Seal inside tire merupakan pengembangan lebih lanjut dari tire paste, yakni pasta yang dimasukkan ke permukaan dalam ban tubeless yang berfungsi menambal secara otomatis jika terdapat lubang. Seiring perkembangan zaman, teknologi pada ban kendaraan terus berkembang.

Inovasi pada karet pelapis pelek ini terus diciptakan demi mendapatkan sebuah produk yang tahan lama, aman, serta nyaman digunakan. Kini muncul teknologi ban yang dikenal dengan istilah seal inside tire. Teknologi ini membuat ban dapat menambal sendiri bila mengalami kebocoran akibat tertusuk benda tajam saat digunakan.

Baca Juga : Beberapa Teknologi Canggih Di Jalan Raya, Kurangi Resiko Kecelakaan

Seperti dilansir kompas.com, pasta pada tire paste akan menggumpal sehingga selalu bergerak ke segala arah saat ban berjalan. Hal ini mengakibatkan ban tidak bisa di-balancing. Karena itulah kemudian dihadirkan seal inside tire.

Pada ban seal inside tire, pabrikan mengolesi permukaan dalam ban dengan pasta seperti gel. Jika ban tertusuk paku, kemudian paku dicabut, maka secara otomatis ada perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara ini akan menarik gel untuk mengisi lubang tersebut. Tebal gel ini sekitar 2-3 milimeter.