astronot

China mengirimkan tiga awak termudanya ke stasiun luar angkasa Tiangong. Peluncuran tersebut merupakan bagian dari rencana negara tersebut untuk mengirim astronaut ke Bulan sebelum tahun 2030. Pesawat ruang angkasa Shenzhou 17 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada 03:14 UTC, Kamis (26/10).

Badan Antariksa Berawak China mengatakan, usia rata-rata ketiga awak yang pergi ke luar angkasa kali ini adalah yang termuda sejak China melakukan peluncuran stasiun luar angkasa. Rata-rata usia mereka adalah 38 tahun. Dikutip dari China Daily, ketiga astronaut tersebut adalah Tang Hongbo, Tang Shengjie, dan Jiang Xinlin. Mereka akan menggantikan kru yang telah berada di Tiangong selama enam bulan.

Kru yang baru akan melakukan eksperimen di bidang kedokteran luar angkasa, teknologi luar angkasa, dan bidang lainnya selama misi mereka. Ketiganya juga akan membantu menempatkan dan melakukan perbaikan terhadap peralatan di dalam dan di luar stasiun.

Level baru perlombaan luar angkasa

China juga memiliki rencana untuk menempatkan astronaut di Bulan sebelum akhir tahun 2030, bersaing dengan AS dalam eksplorasi ruang angkasa. Di luar itu, AS dan China memang berlomba mendapatkan pengaruh di bidang teknologi, militer, dan diplomatik.

Sebelumnya pada Rabu (25/10), badan antariksa China juga mengumumkan rencana mengirim teleskop baru untuk meneliti alam semesta lebih jauh lagi. Teleskop itu akan memungkinkan pemetaan langit, namun tidak disebutkan kapan teleskop itu akan ditempatkan.

Di 2022, pemerintah China membangun stasiun luar angkasanya sendiri setelah tidak diizinkan bergabung dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dipimpin AS. Pasalnya, AS khawatir program luar angkasa China berada di bawah kendali militernya. Misi luar angkasa berawak pertama China pada tahun 2003 menjadikannya negara ketiga setelah Uni Soviet dan AS mengirim manusia ke luar angkasa menggunakan sumber dayanya sendiri.

Program luar angkasa AS diyakini sudah jauh mengungguli China saat ini. Namun, China telah mengambil beberapa langkah penting. Upaya tersebut termasuk membawa kembali sampel dari permukaan Bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun dan mendaratkan kendaraan di sisi jauh Bulan yang jarang dijelajahi. Sementara itu, AS menyiapkan misi mengirim astronaut kembali ke permukaan Bulan pada akhir tahun 2025. Misi ini dibantu oleh perusahaan swasta Amerika seperti SpaceX dan Blue Origin.

Baca Juga : Bom Spons Israel Bisa Sumbah Trowongan Hamas

Selain program eksplorasi Bulan, kedua negara juga telah mendaratkan kendaraan mereka secara terpisah di Mars. Dan China berencana mengikuti jejak AS mendaratkan pesawat ruang angkasa di asteroid. Awak astronot termuda China telah berangkat dalam misi enam bulan ke stasiun luar angkasa, dalam program luar angkasa yang sedang berkembang yang berencana mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2030.

Awak roket Shenzhou-17 lepas landas dengan roket Long March 2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 11:14 pagi (03:14 GMT). Awak yang terdiri dari tiga orang dipimpin oleh mantan pilot angkatan udara Tang Hongbo berusia 48 tahun, yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 1995 dan menjalankan misi berawak pertama ke stasiun luar angkasa, yang dikenal sebagai Tiangong, pada tahun 2021.

Roket Long March 5B milik China.

Astronot lainnya, yang dikenal sebagai taikonaut di China, adalah Tang Shengjie, 33, dan Jiang Xinlin, 35, yang sedang melakukan perjalanan pertama mereka ke luar angkasa. Awak yang semuanya laki-laki adalah yang termuda yang pernah menjalankan misi ke stasiun luar angkasa, dengan usia rata-rata 38 tahun.

Setelah roket mengudara selama sekitar 15 menit, seorang pejabat program luar angkasa menyatakan peluncuran tersebut “sukses total”. “Impian luar angkasa China telah mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping,” ujarnya, mengutip Al Jazeera. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program luar angkasa yang dijalankan militer dalam upayanya untuk mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat dan Rusia.

Tiangong, yang selesai dibangun pada akhir tahun 2022, dapat menampung maksimal tiga astronot pada ketinggian orbit hingga 450 km dengan umur operasional lebih dari 15 tahun. Para astronot Shenzhou 17 akan menggantikan awak Shenzhou-16 yang tiba di Tiangong pada akhir Mei tahun depan dan akan kembali ke Bumi pada 31 Oktober. Beijing bertujuan untuk mengirim misi berawak ke Bulan pada tahun 2030 dan berencana membangun pangkalan di permukaan bulan.

Wakil direktur Lin menegaskan kembali tujuan tersebut, dengan mengatakan bahwa “tujuan mendaratkan warga China di bulan pada tahun 2030 akan terwujud sesuai jadwal”. Astronot pertama China semuanya adalah mantan pilot angkatan udara, namun seleksi telah diperluas dalam beberapa tahun terakhir dan seiring dimulainya seleksi untuk kelompok penjelajah ruang angkasa keempat, China sedang mencari kandidat dengan gelar doktor dalam disiplin ilmu mulai dari biologi, fisika dan kimia hingga teknik biomedis dan astronomi.