Februari 19, 2025

icongsm : Klub Sepak Bola Makin Makmur berkat Optimalkan Nilai Komersial

Sektor komersial semakin berpengaruh besar bagi kondisi ekonomi klub sepak bola.

Berita Terkini Tentang Palestina dan Paling Terbaru 2024

PBB: Warga Palestina yang Ditahan Pasukan Israel Dipermalukan dan Dianiaya

Seorang pejabat hak asasi manusia PBB menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel di Jalur Gaza, yang ditahan sepanjang berminggu-minggu di wilayah yang tidak diketahui dan dianiaya secara fisik. Para laki-laki Palestina ditahan oleh pasukan Israel sepanjang antara 30 sampai 55 hari, kata Ajith Sunghay di dalam sebuah laporan terhadap Jumat sepanjang kunjungannya ke Gaza, di mana ia bersua bersama dengan sebagian tahanan yang dibebaskan.

“Ada laporan perihal laki-laki yang kemudian dibebaskan, namun hanya mengenakan popok https://whizzletruck.com/ tanpa pakaian yang lumayan di dalam cuaca dingin ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak tahu mengapa mereka diharuskan Mengenakan popok, namun “mereka keluar tahu terperanjat dan apalagi terguncang disaat saya bersua mereka”.

Beberapa video yang dibagikan oleh tentara Israel sejak perang diawali perlihatkan ratusan pria Palestina menelanjangi pakaian di dalam mereka, duduk di luar ruangan di dalam cuaca dingin, terkadang bersama dengan mata tertutup. Dalam sebagian video terhitung keluar perempuan dan anak-anak.

Video berikut diambil alih di wilayah di semua Gaza, terhitung Beit Lahiya, Shujayea dan Jabalia.

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, sebagian tahanan yang dibebaskan menjelaskan bahwa sesudah disuruh mengutuk diri sendiri dan pandang remeh grup dan tokoh politik Palestina, mereka dipindahkan bersama dengan truk ke fasilitas penahanan terbuka di mana mereka mengalami pemukulan dan wujud penganiayaan lainnya.

“Israel wajib mengambil beberapa langkah mendesak untuk meyakinkan bahwa semua orang yang ditangkap atau ditahan diperlakukan sesuai bersama dengan norma dan standar hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional, lebih-lebih bersama dengan menjunjung semuanya hak sistem hukum mereka,” tegas Sunghay.

Secara terpisah terhadap Jumat, sebagian tahanan yang dibebaskan oleh pasukan Israel di Gaza tiba di Rumah Sakit Abu Youssef Al Najjar di Rafah, Gaza selatan, perlihatkan tentara Israel menganiaya mereka.

“Kami ditangkap oleh pasukan spesifik Israel di daerah al-Saftawi. Kami kemudian jadi sasaran penyiksaan dan pemukulan. Kemudian mereka… memindahkan kita ke pusat penahanan di markas tentara Israel,” kata Muhammad Abu Samra kepada Al Jazeera. “Tentara… mengancam akan menembak kita saat kita telanjang di udara dingin. Kemudian tentara wanita menyerang kita dan kita dihina secara tak senonoh.”

Tekanan Tinggi

Sunghay berasal dari PBB, yang berada di Rafah, menjelaskan orang-orang terus berdatangan ke kota di selatan, “dalam situasi putus asa, mendirikan daerah penampungan saat bersama dengan bahan apa pun yang sanggup mereka dapatkan”. “Saya menyaksikan laki-laki dan anak-anak menggali batu bata untuk dijadikan tenda yang terbuat berasal dari kantong plastik. Ini adalah krisis hak asasi manusia yang besar,” katanya.

“Ini adalah lingkungan yang bertekanan tinggi, di sedang kekacauan total, mengingat situasi kemanusiaan yang buruk, kekurangan pasokan, dan juga ketakutan dan kemarahan yang meluas,” kata Sunghay, seraya menambahkan bahwa tersedia kebutuhan mendesak untuk menaikkan pemberian kemanusiaan untuk daerah kantong pesisir tersebut. Jumlah korban tewas yang direvisi di Israel akibat serangan Hamas terhadap 7 Oktober menggapai 1.139 orang.

Baca Juga: https://icongsm.com/bahas-masa-depan-gaza-rapat-kabinet-israel-berujung-ricuh/

Palestina Merdeka dengan Ibukota Yerusalem Timur Akan Jamin Perdamaian Kawasan

Juru bicara Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menyatakan bahwa “tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka bersama dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya berdasarkan perbatasan 1967, tidak akan ada keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.

Pernyataan Abu Rudeineh itu menanggapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan “tidak akan ada negara Palestina”. “Seluruh kawasan ada di ambang letusan gunung berapi akibat kebijakan agresif otoritas pendudukan Israel pada rakyat Palestina dan hak-hak sah mereka,” kata Abu Rudeineh, Kamis malam, 18 Januari 2024.

Abu Rudeineh utamakan bahwa “pernyataan kecaman dan tuduhan saja tidak cukup lagi.

Jika dunia punya niat memulihkan stabilitas kawasan dan dunia, kudu ada pengakuan atas negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967, bersama dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. “Amerika Serikat bertanggung jawab atas keamanan dan stabilitas yang kian memburuk di kawasan dikarenakan bias dan pemberian buta pada pendudukan Israel.”

Dia terhitung memberikan bahwa pengakuan Netanyahu yang menampik pembentukan negara Palestina “menegaskan bahwa pemerintah Israel bersikeras mendorong seluruh kawasan ke dalam jurang.” “Terlepas dari seluruh pengakuan itu, negara Palestina hadir berkat pengakuan dunia secara total dan tidak ada opsi lain bagi siapa pun selain itu, baik di kawasan atau di seluruh dunia,” kata Abu Rudeineh. “Rakyat Palestina beserta perjuangan mereka akan menang slot pulsa dan tak ada seorang pun yang dapat mengalahkan mereka.”

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.