Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang berbagai pada Rabu (8/5/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di area merah.
Menurut data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 1,23 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 3,06 persen sepekan.
Ketika ini, harga Bitcoin berada di level USD 62.456 atau sepadan Rp 1,0 miliar (asumsi kurs Rp 16.079 per dolar AS).
Ethereum (ETH) ikut melemah. ETH turun 2,21 persen sehari terakhir dan 1,69 persen sepekan. Dengan demikian itu, ketika ini ETH berada di level Rp 48,56 juta per koin.
Kripto berikutnya, Binance coin (BNB) ikut terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir joker123 slot BNB merosot 2,24 persen dan 1,19 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,31 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di area merah. ADA melemah 3,29 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,00 persen sepekan. Dengan demikian itu, ADA berada pada level Rp 7.123 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL ambles 3,39 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 15,46 persen sepekan. Ketika ini, harga SOL berada di level Rp 2,39 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di area merah. XRP merosot 3,42 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 3,65 persen sepekan. Dengan demikian itu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.451 per koin.
Koin Meme Dogecoin
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 4,62 persen, tetapi masih menguat 11,16 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.419 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal hal yang demikian membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Meskipun Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,34 triliun atau sepadan Rp 36.991 triliun.
Regulator Australia Tindak Tegas Penambang Kripto Ilegal
Sebelumnya, pemerintah Australia sudah mengambil perbuatan tegas bagi para perusahaan penambang kripto ilegal di Australia. Dalam sebuah langkah tata tertib yang signifikan, Pengadilan Federal Australia sudah membolehkan transfer aset komputerisasi sekitar USD 41 juta atau sepadan Rp 660,8 miliar ke McGrathNicol, sebuah perusahaan restrukturisasi.
Diinformasikan dari Coinmarketcap, Rabu (7/5/2024), keputusan ini diambil setelah Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menuduh grup perusahaan pertambangan blockchain NGS beroperasi tanpa izin yang pantas.
Tindakan pengadilan hal yang demikian menggarisbawahi perbuatan keras yang lebih luas terhadap kegiatan keuangan yang tak dikontrol dalam sektor mata uang kripto di Australia.
Gugatan hal yang demikian menargetkan NGS Crypto, NGS Digital, dan NGS Group, beserta direkturnya, yang diduga sudah melanggar undang-undang jasa keuangan Australia dengan menawarkan peluang investasi tanpa izin yang dibutuhkan.
Keadaan ini sudah memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan investasi dan kerangka tata tertib yang mengatur praktik keuangan komputerisasi yang sedang berkembang.
Terutamanya, langkah ASIC mencerminkan komitmennya untuk menetapkan bahwa layanan keuangan di negara hal yang demikian, terutamanya yang berada di ruang kripto yang berkembang cepat, mematuhi tata tertib yang ada.
Arahan untuk menyerahkan aset komputerisasi terhadap spesialis restrukturisasi merupakan perbuatan pencegahan untuk mengamankan investasi yang dilaksanakan oleh lebih dari 450 pemodal Australia.
Peringatan
Intervensi ASIC ini juga berfungsi sebagai peringatan bagi entitas lain di industri ini, dengan menekankan pentingnya mematuhi standar tata tertib untuk menjaga integritas pasar dan melindungi pemodal.
Selain itu, pengadilan sudah melegalkan pengaturan perjalanan pada direktur yang terlibat, menyoroti keseriusan pihak berwajib Australia dalam memecahkan potensi pelanggaran keuangan di sektor penambangan kripto.
Kasus ini dapat menjadi preseden mengenai bagaimana kasus serupa ditangani di Australia dan mungkin yurisdiksi lain, yang mencerminkan popularitas global peningkatan pengawasan tata tertib dalam industri mata uang kripto.