Berkeringat adalah hal wajar yang dialami manusia. Selain dikarenakan beraktivitas intens, tubuh termasuk dapat mengalami keringat berlebih selagi sakit. Perlu diketahui, tujuan tubuh berkeringat utamanya untuk memelihara suhu tubuh sekaligus mengeluarkan zat yang tidak diperlukan tubuh.
Keringat kami lebih dari satu besar terdiri atas air. Selain itu, keringat termasuk mempunyai kandungan natrium dan elektrolit didalam jumlah kecil. Lalu, tahukan Anda kenapa keringat berlebih selagi sakit? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Anda dapat menyimak pembahasannya melalui artikel di bawah ini.
Kenapa keringat berlebih selagi sakit?
Melansir Healthline dan My arpe, penyebab keringat berlebih selagi https://www.greatamericancomputer.com/ sakit utamanya sebagai bentuk respons alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh yang tengah meningkat. Saat sakit, tubuh sering kadang dapat mengalami demam atau suhu tubuh meningkat sebagai respons pada infeksi, peradangan, atau trauma.
Begitu tubuh mengalami demam, tubuh secara alami dapat melepas zat kimia yang disebut pirogen ke didalam aliran darah. Pirogen adalah anggota dari proses kekebalan tubuh melalui proses kimia yang kompleks. Dampak pelepasan zat kimia ini memicu suhu tubuh meningkat.
Kondisi demam tersebut dapat memicu kelenjar keringat untuk menghasilkan lebih banyak keringat melalui cara vasokonstriksi kulit (penyempitan pembuluh darah) yang memicu tubuh menggigil agar lebih hangat. Setelah berkeringat, kebanyakan tubuh orang yang tengah sakit dapat jadi lebih baik dan rasa tidak nyaman di tubuh berkurang.
Baca juga:
Lagi, Polisi Tangkap Penipu Jual Beli Tiket Konser Coldplay
Hujan Deras, 4 RT di Jakbar dan Jaksel Kebanjiran
Akibat keringat berlebihan saat sakit
Meskipun alasan kenapa keringat terlalu berlebih selagi sakit kebanyakan normal dikarenakan menyangkut mekanisme alami tubuh, tetapi wajib diperhatikkan termasuk bahwa perubahan kondisi ini ada dampaknya untuk tubuh. Berikut beberapa akibat keringat berlebihan pada tubuh selagi sakit:
-
Badan lemas
Tuntutan metabolisme selagi menyesuaikan suhu tubuh secara alami memicu tubuh butuh lebih banyak energi selagi sakit. Jadi, upayakan untuk banyak istirahat dan upayakan untuk selalu mengkonsumsi asupan bergizi agar tubuh tidak lemas.
-
Disregulasi suhu tubuh
Terkadang, selagi sakit dan berkeringat secara berlebihan, tubuh dapat ada masalah mempertahankan suhu tubuh yang benar dikarenakan suhunya naik turun.
-
Dehidrasi
Kehilangan cairan keringat terlalu berlebih selagi sakit dapat menguras cairan di didalam tubuh dan memicu dehidrasi. Untuk itu, upayakan untuk minum banyak cairan agar terhindar dari risiko dehidrasi.
Setelah paham alasan berlebihan keringat dan potensi akibatnya, ada baiknya Anda termasuk paham bagaimana cara menanggulangi keringat berlebih selagi sakit.
Cara menanggulangi keringat berlebih selagi sakit
Melansir UPMC Health, tersebut ini lebih dari satu cara menanggulangi keringat berlebih selagi sakit, pada lain:
-
Minum obat
Keringat terlalu berlebih sakit dapat berasal dari demam. Untuk itu, cobalah mengkonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas di apotek atau toko obat selagi suhu tubuh di atas normal.
-
Gunakan busana yang nyaman dan ringan
Saat sakit, Anda direkomendasikan untuk mengenakan busana yang ringan, longgar, dan menyerap untuk kurangi potensi keringat berlebih. Selain itu, selagi tidur jauhi penggunaan selimut tebal.
-
Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Meskipun rasanya lidah pahit dan tubuh tidak nyaman selagi sakit, pastikan untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. Dengan begitu, tubuh selalu punyai bahan bakar untuk menopang memelihara kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh yang baik dapat menopang Anda melawan infeksi yang memicu tubuh sakit dan memicu keringat berlebihan. Selain itu, asupan sehat dapat menahan produksi keringat berlebih akibat menurunnya takaran gula darah didalam tubuh.
-
Minum banyak air
Saat tubuh sakit, pastikan Anda minum banyak air untuk mengambil alih cairan yang nampak akibat keringat selagi sakit. Pastikan tuhuh selalu terhidrasi bersama minum cairan layaknya air putih dan cairan elektrolit. Hindari alkohol atau asupan berkafein, layaknya kopi, teh, coklat, atau minuman berenergi.